Jumat, 10 Juli 2009
MARAKNYA PIN BLACKBERRY KLONINGAN
BlackBerry dari pasar gelap dicari lantaran operator tak ssanggup. Sebuah selebrasi kecil “meledak” di tengah keramaian acara Indonesia Cellu-lar Show di Jakarta, Rabu lalu. Petasan kertas dan tepuk tangan riuh menarik perhatian para pengunjung.
Begitulah cara Axis, si bungsu di antara operator yang melayani BlackBerry, meluncurkan layanan BlackBerry. Sebagai awalan, Axis hanya menjual BlackBerry Javelin dan Bold. Tak jauh dari keriuhan pesta itu, sebuah antrean mengular. Ratusan orang rela menunggu berjam-jam di depan booth Nexian, sebuah vendor ponsel lokal. Lalu apa hubungannya dengan BlackBerry? Sebetulnya tak ada, kecuali sebuah handset mirip BlackBerry. Inilah yang membuat orang betah berdiri berjam-jam ditemani gadis-gadis cantik dibalut terusan mini.
“Modelnya persis BlackBerry, yang beda cuma atasnya,” kata Novianti Apsari, 27 tahun,salah seorang pengantre. “Harganya juga murah banget.” BlackBerry memang menjadi “wabah” di sini. Asli maupun tiruan, semua diburu. Pertumbuhannya mencengangkan (tentu saja takter masuk pengguna Nexian yang mirip BlackBerry itu).
Angka pengguna BlackBerry di Indonesia, menurut perkiraan, mencapai 300 ribu orang. Indosat pernah menyebutkan bahwa pertumbuhan pelanggan mereka mencapai 600 persen pada tahun lalu.
Meski bukan perangkat murah, demand terhadap BlackBerry tinggi sekali. “Sementara operator tidak bisa memenuhi kebutuhan itu,”kata Handono Warih, Manajer Broadband BlackBerry dan 3G XL. “Pengguna akhirnya berusaha mencari dari luar operator,
dan black market pun bermunculan.”BlackBerry dari pasar gelap inilah yang mengkhawatirkan. Tak ada yang bisa menghitung berapa jumlah yang beredar di sini.
Tapi sebuah angka mengejutkan terungkap dari Indosat. Sebanyak 80 persen pelanggan Indosat ternyata tak membeli handset dari operator, sebagaimana aturan yang ditetapkan Research in Motion (RIM), sang pembuat BlackBerry.
Bisa saja memang sebagian adalah handset yang dibeli dari luar negeri, tapi jelas bukan tak mungkin sebagian juga adalah handset dari pasar gelap.Salah satu dampak dari maraknya handset pasar gelap adalah terjadinya penggandaan PIN. Padahal PIN adalah kunci yang akan menghubungkan handset ke server RIM yang pada akhirnya membuat handset itu terhubung ke Internet.
Penggandaan PIN telah membuat RIM bertindak dan mensuspensi handset dengan PIN kloning. Masalahnya, pengguna yang membeli dari operator juga terkena getahnya. Mereka pun menjerit.
di Stop Dreaming Star Action
Kamis, 02 Juli 2009
Langganan:
Postingan (Atom)